Imam Syafi'i

Engkau tidak akan memperoleh Ilmu kecuali dengan enam hal, yaitu dengan kecerdasan, semangat keras, rajin dan tabah, biaya yang cukup, bersahabat dengan guru.

HR. Ibnu Majah

Mohonlah kepada Allah kesehatan (keselamatan). Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan (keselamatan).

HR. Muslim

Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.

Senin, 08 Februari 2016

Medjonson

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


Poster Medjonson 2016


Medical Djogja Scientific Competition (Medjonson) adalah lomba yang diadakan oleh Medical Research and Science Club (MARS) Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tahun ini, Medjonson mengambil tema Geriatric Disease: Care for Our Elderly, Empower Our Society

Tahun lalu saya mengikuti kompetisi ini. Lomba yang ada ketika kuliah berbeda dengan lomba ketika SMA. Lomba yang diadakan ketika kuliah, bidangnya lebih banyak tidak hanya berupa KTI, esai, atau debat. Apa lagi perbedaannya? Setiap universitas yang menyelenggarakannya biasanya mengemas dengan berbeda-beda pula. Mari kita simak Medjonson tahun 2015.


Bidang Lomba

Lomba yang diadakan berupa lomba menulis esai, gagasan tertulis, poster ilmiah, dan poster publik. Seperti apa karakter dari masing-masing bidang?

Esai
Esai yang dilombakan adalah esai ilmiah.

Gagasan Tertulis
Nah, pada lomba yang diadakan oleh universitas lain biasanya gagasan tertulis disebut Karya Tulis Ilmiah. Gagasan tertulis ini berupa gagasan baru yang belum ada saat ini. Gagasan ini belum kita buktikan dengan penelitian namun untuk memperkuat argumen kita perlu sumber dari jurnal-jurnal yang terpercaya.

Poster Ilmiah
Poster ilmiah adalah bentuk ringkas dari karya tulis ilmiah atau penelitian. Saya kurang tahu poster ilmiah yang diadakan Medjonson harus berupa penelitian atau boleh dari KTI karena saya belum pernah ikut lomba yang hanya berupa poster ilmiah. Lomba poster ilmiah yang pernah saya ikuti digabung dengan lomba KTI jadi posternya berisi seperti KTI.

Poster Publik
Kalian pernah melihat poster edukasi kesehatan yang ada di rumah sakit atau tempat umum? Nah, begitulah poster publik. Poster publik harus menarik dan mudah dipahami masyarakat awam.


Babak Penyisihan
Babak penyisihan ini berupa pengiriman karya lewat email. Ini salah satu perbedaan lain dengan lomba yang diadakan ketika SMA. Karya yang dikirimkan berbeda-beda ketentuannya sesuai dengan bidang yang diikuti. Jangan lupa membaca dan mengikuti guideline yang dibuat panitia ya!

Selain mengirimkan karya, kalian juga harus membayar sesuai biaya yang ditentukan. Seperti sebagian besar lomba yang diadakan universitas lain, Medjonson juga membuka 2 gelombang. Gelombang 1 biayanya lebih murah dari gelombang 2.


Pengumuman
Akhirnya setelah menunggu beberapa minggu, kita bisa tahu lolos atau tidak. Tahun lalu, pengumuman Medjonson melalui email ketua tim. Setelah lolos, delegasi akan dihubungi Liaison Office (LO). Apakah itu LO? LO adalah orang yang akan memandu kita selama lomba di sana. Ya, waktu SMA tidak ada LO.


Hari 1

Welcoming Party
Welcoming party tahun lalu diadakan malam hari di ruang sidang ARB UMY. Acaranya berupa pembukaan, pembacaan ayat Al Quran, sambutan-sambutan, pementasan seni, penjelasan mekanisme final, dan makan malam. Karena keesokan harinya (hari yang sama dengan presentasi) saya dan teman saya akan responsi farmako, kami malah belajar..

Setelah welcoming party, peseta diantar ke hotel. Biasanya saat seperti ini digunakan peserta untuk latihan presentasi kecuali peserta esai. Loh, kenapa? Peserta esai tidak perlu presentasi. Mereka hanya tinggal menunggu pengumuman.


Hari 2

Presentasi
Beberapa Poster Publik yang Dipresentasikan

Presentasi antar bidang dipisah sehingga saya hanya akan menceritakan presentasi poster publik. Pertama peserta mengambil undian. Karena tim saya harus segera ke FK UGM untuk responsi farmako, kami pun minta urutan pertama. Presentasi dilakukan di depan ruangan yang disaksikan peserta lain dan juri. Di samping kami sudah ada poster kami yang sudah dicetak.

Karena setelah tampil kami harus ke FK UGM, kami tidak dapat melihat presentasi peserta lain.

Night Trip
Night trip ini diawali dengan makan Gudeg Wijilan. Setelah itu kami diantar ke Alun-Alun Selatan dan Utara. Di sana peserta dibebaskan melakukan apapun seperti, makan lesehan, naik sepeda yang dihias, atau hanya duduk-duduk. Tujuan selanjutnya adalah tugu. Namun untuk sampai ke sana, kita harus berjalan dari alun-alun utara melewati Jalan Malioboro. Di sepanjang jalan banyak karya para seniman. Ada pula orang yang berpakaian ala prajurit. Tetapi karena saat itu sudah malam, toko-toko sudah tutup. Delegasi dari luar kota pun tidak dapat berbelanja. Eh, ternyata sebelum sampai tugu (baru sampai Mall Malioboro) kami diantar naik mobil ke tugunya karena peserta mulai kelelahan. Di tugu kami berfoto bersama dengan spanduk Medjonson.


Hari 3

Seminar
Nah, ini yang saya suka dari lomba yang diadakan ketika kuliah yaitu ada seminar dan skills lab. Jadi kita datang lomba dapat ilmu dan sklills yang tidak dapat kita dapatkan di tempat kuliah kita. Seminar kali ini tentang skizofren, depresi, cemas, dan penyakit jiwa lain. Berhubung kami dari UGM belum pernah mendapat materi ini, kami sangat tertarik menyimaknya. Setelah seminar ada pemutaran kisah seseorang yang berhasil survive dari skizofrennya.

Stase
Stase ini seperti skills lab. Peserta diacak dan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari lima orang. Setiap akan masuk ruangan yang berisi satu pasien dan satu dokter.  Salah satu peserta maju berperan menjadi dokter dan melakukan anamnesis. Peserta lain dan dokter melengkapi anamnesis. Pasien yang kami dapat berbeda-beda. Ada yang pasien depresi, psikotik, dan care giver. Cara anamnesisnya pun agak berbeda. Kalau mendapat care giver, kita harus mengidentifikasi apakah care giver-nya terjangkit penyakit giwa juga atau tidak. Setelah selesai, kami mempresentasikan kasus yang kami dapat. 

Farewell Party
Suasana Ruangan Farewell Party

Acaranya tukar kado, hiburan, makan malam, dan pengumuman lomba. Di sini delegasi juga diminta membawa makanan khas masing-masing sehingga bisa saling mencicipi.


Hari 4

City Tour
Pantai Ngobaran

Kami naik bus ba'da subuh ke Pantai Ngobaran, Gunung Kidul. Sampai di sana kami sarapan di sebuah pendopo. Lalu melalukan games di tepi pantai.

Membeli Oleh-Oleh
Dari Pantai Ngobaran, kami diantar ke pusat oleh-oleh.


TIPS
Ikuti guideline dan lihat blueprint penilaian. Kalau ada penilaian untuk alat bantu presentasi ya lebih baik pakai alat bantu presentasi.

Buat orang lokal, hati-hati dengan jam shalatnya. Karena sebagian besar pesertanya dari daerah yang jauh, panitia terkadang tidak memberikan waktu shalat di awal waktu.


Sumber:
Pengalaman saya dan teman-teman

Minggu, 07 Februari 2016

Resensi: Untukmu yang Sedang Sakit

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


Alhamdulillaah bisa menulis lagi. Ini merupakan model tulisan baru di blog ini yaitu resensi. Selain saya menulis mengenai artikel Islam, kesehatan, lomba, dan beasiswa, saya akan menulis resensi buku. Resensi buku yang akan saya tulis bukan buku pelajaran tapi buku kesehatan Islam dan buku untuk penghafal quran. 

Buku pertama yang akan saya buat resensinya adalah buku berjudul 'Untukmu yang Sedang Sakit'. Selamat membaca.

Sampul Buku

Identitas Buku

Judul buku: Untukmu yang Sedang Sakit (Kumpulan Doa, Dzikir dan Amalan bagi Orang Sakit)
Penulis: Ammi Nur Baits
Penerbit: Pustaka Muslim (www.pustaka.muslim.or.id)
Tahun Terbit: Cetakan Pertama Februari 2015
Tebal Halaman: 108
Ukuran Buku: 10x14cm
Daftar Isi:
  • Pengantar
  • Berbahagia Ketika Sakit
  • Doa & Dzikir Orang Sakit
    • Pertama, Ketika Hendak Istirahat
    • Kedua, Ketika Ada Bagian Anggota Tubuh yang Sakit
    • Ketiga, Berdialog dengan Allah ketika Sakit
    • Keempat, Doa Nabi Ayyub 'alaihis salam di Puncak Sakitnya
    • Kelima, Mengawali Permohonan dengan Doa Nabi Yunus 'alaihis salam 
    • Keenam, Doa si Sakit ketika Putus Harapan
    • Ketujuh, Anjuran Berdoa agar Meninggal Khusnul Khatimah
    • Kedelapan, Doa Memohon Rahmat Allah
    • Kesembilan, Di Penghujung Ajal
  • Doa dan Amalan Ketika Menjenguk Orang Sakit
    • Pertama, Doa Minta Kesembuhan
    • Kedua, Minta Kesembuhan 7 Kali
    • Ketiga, Minta Kesembuhan dengan Tawassul
    • Keempat, Rukyah Jibril
    • Kelima, Menghibur & Memotivasi si Sakit
    • Keenam, Memberi Kabar Gembira kepada si Sakit
    • Ketujuh, Syukur Nikmat Sehat ketika Melihat si Sakit
    • Kedelapan, Bedoalah Minta Kebaikan Apapun
  • Doa Pengaman Tidur
    • Malaikat dan Setan Berebut Menemani Orang yang Hendak Tidur
    • Pertama, Ruqyah Badan sebelum Tidur
    • Kedua, Tidur dengan Nama Allah
    • Ketiga, Ayat Kursi
    • Keempat,Dua Ayat Terakhir Surat Al Baqarah, Sudah Mencukupi
    • Kelima, Dzikir Pelepas Lelah
    • Keenam, Agar Diwafatkan di Atas Fitrah
  • Ketika Mimpi Buruk
    • Apa yang Harus Dilakukan Ketika Mimpi Buruk?
  • Dzikir & Amalan Harian
    • Pertama, Ringan di Lisan, Berat di Timbangan
    • Kedua, Shalat Dhuha Dua rakaat =  Sedekah 360 Kali 
    • Ketiga, Membaca Al Quran, Dapat 10 Pahala Perhuruf
    • Keempat, Berdzikir Ketika Terbangun (Nglilir)
    • Kelima, Shalat Sunnah Dua Rakaat Sebelum Subuh
    • Keenam, Membaca Shalawat
    • Ketujuh, Menjawab Adzan dan Membaca Doa Setelah Adzan
    • Kedelapan, Membaca Dzikir Setiap Pagi dan Sore
  • Orang Sakit Tetap Wajib Shalat
  • Cara Wudhu & Shalat Orang Sakit
    • Pertama, Ketentuan Wudhu & Tayamum
    • Kedua, Ketentuan Menghilangkan Najis di Badan
    • Ketiga, Cara Shalat Orang Sakit
    • Keempat, Aturan Jamak Shalat bagi Orang Sakit


Kelebihan dan Kekurangan Buku


Menurut saya buku ini cocok diberikan kepada orang sakit ketika menjenguknya. Mengapa? Karena judulnya cocok sekali ditujukan kepada orang yang sedang sakit. Buku ini kecil, tipis, dan ringan ketika dibaca jadi orang yang sakit tidak tambah pusing ketika membacanya. Walaupun kecil, buku ini bermanfaat bagi orang yang sakit.

Kekurangannya editan tulisannya masih kurang rapi. Sebagai contoh penggunaan tulisan latin dari bahasa Arab. Ada yang menggunakan kapital dan ada yang menggunakan huruf kecil dengan ukuran lebih kecil. Sebenarnya ini masalah simpel. Mungkin dicetakan berikutnya dapat diperbaiki.


Sinopsis

Sebenarnya sinopsis buku ini ada di belakang buku seperti gambar yang terlampir. Namun, di sini saya mencoba menulis sinopsis versi saya.

Orang yang sakit terutama sakit yang berat, biasanya merasa sedih bahkan marah dan tidak sabar. Di bagian awal buku ini, orang yang sakit disadarkan bahwa sakit bukanlah akhir dari segalanya. Ujian berupa sakit dapat mendatangkan ridha Allah.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, 
"Sesungguhnya Allah ketika mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka dengan musibah. Siapa yang ridha dengan musibah itu maka dia akan mendapat ridha Allah. Sebaliknya, siapa yang marah dengan musibah itu maka dia akan mendapat murka Allah." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan al-Albani)
Selain itu, sakit yang dirasakan orang juga dapat meleburkan dosa orang tersebut.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, 
”Tidaklah seorang mukmin tertusuk duri atau yang lebih kecil dari duri, melainkan ditetapkan baginya satu derajat dan dihapuskan darinya satu kesalahan.” (HR Muslim)


Orang yang sakit akan mengalami perubahan dalam beraktivitas. Misalnya orang yang baru saja melakukan operasi. Orang tersebut akan terbaring terus di tempat tidur beberapa jam bahkan beberapa hari. Lalu bagaimana jika buang hajat? Bagaimana cara bersucinya? Apakah gugur kewajiban shalatnya? Kalau shalat sambil tiduran bagaimana caranya? Nah, jawabannya dapat kita temukan di dalam buku ini.



Orang yang sakit biasanya disarankan dokter untuk beristirahat baik itu di rumah maupun di rumah sakit. Lalu aktivitas apa yang dapat dilakukan ketika istirahat? Apakah hanya tidur saja? Tentu tidak. Kita dapat berdzikir dan berdoa sesuai tuntunan nabi.



Jadi tidak ada alasan lagi untuk bersedih dan marah ketika sakit. Dibalik ujian itu in syaa Allah ada hikmahnya.

Minggu, 22 November 2015

Berubah Itu adalah Proses



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


Pernahkah kalian berada di suatu titik di mana merasa bahwa yang dilakukan selama ini salah dan dibutuhkan perubahan? Untuk muslimah yang sering dialami mungkin adalah keinginan untuk berjilbab. Ya, berjilbab itu  wajib hukumnya. Tetapi ketika akan berjilbab, sebagian dari kalian mungkin berpikir-pikir panjang. Ada juga yang ingin berjilbab syar'i tetapi orang-orang di sekitarnya tidak mendukung. Kebingungan pun muncul. Nah, mungkin kita perlu belajar dari pengalaman orang lain.



Buku #DiaryMuslimahBerjilbab


Buku ini ditulis oleh 24 penulis yang terpilih dalam sayembara menulis bertema "Akhirnya Kuputuskan untuk Berhijab". Sayembara ini diadakan oleh Hanin Publishing dan www.penulismuslim.com. Alhamdulillaah, tulisan saya menjadi salah satu yang dibukukan. Selain berisi 24 tulisan terpilih, terdapat pula penjelasan mengenai pakaian syar'i muslimah oleh Kusnandar Putra (editor dan founder www.penulismuslim.com).

Dari tulisan ini, diharapkan muslimah yang ingin berhijab syar'i tertapi masih ragu dapat belajar dan menjadi mantap berhijab syar'i.


Sudah Berubah?

Apakah kalian merasa sudah berubah? Kalau begitu jangan lupa bersyukur kepada Allah. Jangan lupa pula selalu berdoa agar kita tetap istiqamah dan Allah menjaga kita di jalan yang Allah ridha-i. Hanya itu yang perlu dilakukan? Tidak. Orang yang telah berhijrah, jangan mudah memberikan penulaian buruk kepada orang lain. Dulu bukankah kita juga pernah seperti itu? Coba simak kajian berikut ini